5 Oktober 2024

Tuang Warta

My WordPress Blog

Ahli Saraf Ungkap 3 Kebiasaan yang Membahayakan Otak, Sering Dilakukan saat Bangun Tidur

kesehatan otak

Image by <a href="https://pixabay.com/users/hainguyenrp-11104550/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=4961452">hainguyenrp</a> from <a href="https://pixabay.com//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=4961452">Pixabay</a>

Emily McDonald, seorang ahli saraf dari Arizona, Amerika Serikat, telah mengidentifikasi beberapa kebiasaan sederhana yang dapat berdampak serius pada kesehatan otak jika dilakukan secara berkelanjutan, terutama saat baru bangun tidur. Kebiasaan-kebiasaan ini, jika tidak diubah, dapat mengakibatkan “kerusakan” pada otak seseorang.

1. Membuka Ponsel saat Bangun Tidur

Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang adalah membuka ponsel secara langsung ketika baru bangun tidur. Menurut Emily McDonald, konten yang dikonsumsi dari media sosial pada saat ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada pikiran seseorang sepanjang hari.

“Nomor satu adalah menggunakan ponsel ketika bangun di pagi hari. Konten yang Anda konsumsi pada waktu ini akan berdampak lebih besar pada pola pikir dan mengacaukan dopamin kita sepanjang hari sehingga kita harus selalu memeriksa ponsel,” ujar Emily seperti yang dikutip dari Mirror.

Otak manusia cenderung lebih rentan dan mudah terpengaruh ketika baru saja bangun tidur karena masih dalam transisi gelombang otak dari kondisi tidur. Konten yang dilihat pada saat ini juga dapat memengaruhi suasana hati dan fokus seseorang sepanjang hari. Oleh karena itu, disarankan untuk meluangkan waktu sejenak untuk bernapas dan menetapkan niat sebelum membuka ponsel. Meletakkan ponsel di tempat yang jauh dari tempat tidur juga dapat membantu mengurangi kebiasaan ini.

2. Berbicara Negatif pada Diri Sendiri

Menurut Emily, berbicara negatif pada diri sendiri juga dapat memiliki dampak yang besar pada kesehatan mental dan otak seseorang. Pikiran negatif yang berulang-ulang dapat memperkuat pandangan negatif tentang diri sendiri dan bahkan memperburuk kondisi depresi.

“Apa yang Anda katakan pada diri sendiri sangat penting karena dapat tertanam dalam pikiran Anda. Semakin dalam hal itu tertanam, semakin besar pengaruhnya pada kehidupan sehari-hari kita,” jelas Emily.

3. Konsumsi Makanan Ultra Proses

Pola makan saat sarapan juga memiliki dampak besar pada kesehatan otak. Emily menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan ultra proses yang tinggi gula rafinasi dan lemak trans pada saat pertama kali bangun tidur. Makanan seperti sereal manis, kue kering, dan makanan olahan lainnya dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan drastis, yang tidak baik untuk kesehatan otak jangka panjang.

Sebagai gantinya, disarankan untuk sarapan dengan makanan yang mengandung protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat seperti roti gandum panggang, yogurt Yunani, buah-buahan, dan sayuran yang kaya akan antioksidan. Sarapan yang seimbang dapat membantu menjaga kesehatan otak dan memberikan energi yang stabil sepanjang hari.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dan menggantinya dengan rutinitas yang lebih sehat, seperti menjaga pola tidur yang baik, berbicara dengan positif pada diri sendiri, dan memilih makanan yang bergizi, seseorang dapat meningkatkan kesehatan otak mereka dan kualitas hidup secara keseluruhan.