8 Desember 2024

Tuang Warta

Kabar Kekinian

Jhon LBF Kecam Pengusaha Surabaya yang Memaksa Siswa SMA Bersujud dan Menggonggong, Ancam Lapor Polisi

Jhon LBF Kecam Pengusaha Surabaya yang Memaksa Siswa SMA Bersujud dan Menggonggong, Ancam Lapor Polisi

https://www.merdeka.com/

Tuang Warta – Pengusaha sukses Jhon LBF, yang juga dikenal sebagai Henry Kurnia Adhi, menyatakan ketidakterimaannya terhadap perilaku seorang pengusaha di Surabaya yang viral karena melakukan tindakan memalukan kepada seorang siswa SMA. Dalam insiden tersebut, pengusaha berinisial IS menyuruh seorang siswa untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing. Kejadian ini menjadi viral setelah video yang menunjukkan aksi tersebut beredar luas di media sosial, memicu kecaman publik.

Melalui akun media sosialnya, Jhon LBF mengungkapkan kemarahannya dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X @∅3__nakula. Ia mengutuk keras tindakan arogansi pengusaha tersebut. “Saya, Jhon LBF, tidak terima dengan kejadian ini. Seorang anak kecil di Surabaya, Jawa Timur, disuruh sujud oleh seorang pengusaha. Dengan arogan, dia memaksa anak itu untuk sujud dan bahkan menggonggong, serta menantang orang lain dengan sikap yang sangat arogan,” tegas Jhon LBF dalam video yang beredar pada Rabu (13/11).

Jhon LBF menyatakan bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diterima dan ia berencana melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang. Dia merasa perlakuan yang ditunjukkan oleh pengusaha IS sudah melampaui batas dan harus ditindak secara hukum. “Saya tidak takut dengan kamu. Saat ini, saya sedang berkonsultasi dengan tim hukum saya. Jika memungkinkan, saya akan membuat laporan polisi (LP) terhadap kamu. Ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia agar tidak bersikap arogan seperti itu,” tambahnya dengan tegas.

Meskipun dikabarkan masalah ini sudah berakhir dengan damai antara pihak yang terlibat, Jhon LBF menegaskan bahwa hal tersebut tidak cukup. Menurutnya, insiden ini sudah menjadi preseden buruk yang disaksikan oleh masyarakat luas, sehingga penyelesaian damai saja tidak bisa diterima. “Saya dengar sudah ada kesepakatan damai. Tidak ada kata damai. Kejadian ini memberikan contoh buruk bagi semua orang, dan saya tidak akan tinggal diam,” ujar Jhon LBF dengan nada serius.

Selain itu, Jhon LBF juga meminta agar Komisi Perlindungan Anak segera bertindak dalam kasus ini. Ia menuntut adanya tindakan tegas secara hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku. “Komnas Perlindungan Anak harus angkat bicara. Semua pihak harus bersuara dan memberikan dukungan. Pelaku harus dihukum secara pidana. Menurut saya, tindakan ini sangat biadab dan tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

Menurut Jhon LBF, tindakan IS harus diselesaikan melalui jalur hukum agar dapat memberikan pelajaran kepada masyarakat dan mencegah tindakan serupa terulang di masa depan. Ia juga mengkritik aparat kepolisian karena dianggap lambat merespons kasus ini. Menurutnya, pihak kepolisian seharusnya dapat bertindak langsung tanpa perlu menunggu adanya laporan resmi. “Saya meminta perhatian Bapak Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto. Polisi dengan kewenangannya harus bisa menangkap pelaku ini segera. Tidak perlu menunggu laporan resmi. Tindakan seperti ini tidak boleh dibiarkan,” jelas Jhon LBF.

Ia menegaskan kembali komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga ada tindakan yang sesuai dari pihak berwajib. “Saya Jhon LBF, tidak akan tinggal diam. Saya akan melaporkan kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” tambahnya dengan penuh keyakinan.

Kasus ini bermula dari video yang menunjukkan percekcokan antara seorang pria dewasa, yang merupakan ayah dari siswa SMA Cita Hati Surabaya, dengan seorang siswa dari SMA Gloria 2 Surabaya. Video tersebut menunjukkan momen saat pria berkemeja putih itu memaksa seorang siswa bersujud di hadapannya sambil menggonggong layaknya anjing. Dalam video itu, pria tersebut terdengar berteriak, “Sujud, ayo sujud! Menggonggong kamu, menggonggong!”

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 Oktober lalu dan diduga dipicu oleh saling ejek antara siswa dari kedua sekolah tersebut. Ayah dari siswa SMA Cita Hati, yang merasa tidak terima dengan ejekan tersebut, mendatangi SMA Gloria 2 dan melakukan tindakan kasar tersebut kepada salah satu siswa.

Reaksi keras dari Jhon LBF menunjukkan bahwa isu ini telah menjadi sorotan publik, bukan hanya karena tindakan arogansi yang ditunjukkan oleh pengusaha IS, tetapi juga karena menyangkut penghinaan terhadap harga diri seorang anak. Jhon LBF menekankan pentingnya penanganan hukum yang serius untuk memberikan efek jera dan melindungi martabat anak-anak dari perlakuan yang tidak manusiawi. Kasus ini memicu perbincangan luas di masyarakat, mengundang banyak simpati untuk korban serta kritik tajam terhadap pelaku dan sistem penegakan hukum yang dinilai lamban menangani masalah seperti ini.

Jhon LBF berjanji untuk terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan hukum yang ditegakkan, dengan harapan agar hal serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.