5 Oktober 2024

Tuang Warta

My WordPress Blog

Rencana Pembatasan BBM Subsidi: Dampak Potensial terhadap Kendaraan di Indonesia

Rencana Pembatasan BBM Subsidi

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/woman-filling-up-car-gas-station_13919467.htm#fromView=search&page=1&position=6&uuid=9c3a2d2b-0585-4bb5-b137-2c086776fc1f">Image by freepik</a>

Pemerintah Indonesia sedang merencanakan pembatasan penggunaan BBM RON 90, khususnya Pertalite, yang akan mulai berlaku tahun ini. Pembatasan ini dapat berdampak signifikan terhadap pemilik mobil dengan kapasitas mesin tertentu yang tidak lagi dapat mengisi BBM subsidi tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa pembatasan BBM subsidi akan efektif mulai tanggal 17 Agustus, meskipun detail implementasi belum dijabarkan secara spesifik. Pemerintah, melalui Menteri ESDM Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa revisi terhadap Peraturan Presiden no. 191 tahun 2014 sedang dilakukan untuk mengatur siapa yang berhak membeli Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), seperti Pertalite.

Usulan pembatasan termasuk larangan bagi mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400 cc untuk menggunakan Pertalite. Ini berpotensi mengancam kemampuan mobil-mobil populer di kelas Low MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Hyundai Stargazer untuk menggunakan BBM tersebut. Namun, mobil dengan mesin di bawah 1.400 cc masih diizinkan mengonsumsi Pertalite.

Pertamina telah melakukan uji coba pembatasan untuk pengguna Pertalite yang belum mendaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina, dengan batasan maksimal pengisian 20 liter per hari. Namun, bagi yang sudah mendaftar, tidak ada pembatasan jumlah pengisian.

Keputusan final tentang implementasi pembatasan ini masih dalam pembahasan, dengan pertimbangan terhadap spesifikasi mesin mobil untuk memastikan kepatuhan terhadap jenis bahan bakar yang digunakan. Sebagai contoh, meskipun mobil seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Hyundai Stargazer memiliki opsi mesin yang sesuai dengan spesifikasi Pertalite, keputusan akhir penerapan pembatasan masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah.

Pembahasan lebih lanjut diharapkan dapat menyelaraskan antara kebijakan pemerintah dalam pengendalian subsidi BBM dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan di Indonesia, untuk memastikan kelangsungan dan efisiensi penggunaan bahan bakar yang tepat.