Tuang Warta – Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi dua kali pada pagi hari Selasa, 5 November. Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 08:15 WIB, di mana kolom abu yang teramati mencapai tinggi sekitar 300 meter di atas puncak gunung. Tak lama kemudian, erupsi kedua berlangsung pada pukul 08:46 WIB dengan ketinggian kolom abu yang sama, yaitu sekitar 300 meter di atas puncak.
Ahmad Rifandi, petugas Pos Pemantau Gunung Api Marapi, menjelaskan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas yang cukup tebal, serta condong ke arah timur laut. Saat ini, status Gunung Marapi berada pada Level II (Waspada). Dalam situasi ini, ada beberapa rekomendasi yang harus diikuti oleh masyarakat yang tinggal di sekitar gunung serta para pendaki, pengunjung, dan wisatawan. Mereka diimbau untuk tidak memasuki atau melakukan kegiatan dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek di Gunung Marapi.
Lebih lanjut, Ahmad Rifandi juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan. Lahar yang dapat terbentuk akibat hujan lebat dan erupsi bisa membawa dampak berbahaya bagi pemukiman di sekitarnya.
Di samping itu, jika terjadi hujan abu akibat erupsi, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut guna menghindari gangguan pada saluran pernapasan seperti ISPA. Penting juga untuk melindungi mata dan kulit dari paparan abu vulkanik yang bisa berbahaya. Ahmad Rifandi menekankan pentingnya menjaga situasi kondusif di masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak benar (hoaks) serta tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas asal-usulnya.
Pemerintah Daerah, termasuk Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung, serta Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukit Tinggi. Koordinasi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Marapi dan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Masyarakat, instansi pemerintah, dan lembaga terkait lainnya juga dianjurkan untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui berbagai saluran informasi. Salah satunya adalah aplikasi Android Magma Indonesia, yang memberikan data dan rekomendasi terkini tentang status gunung berapi. Selain itu, masyarakat dapat mengakses informasi melalui website Magma Indonesia di www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id. Informasi juga dapat diperoleh melalui media sosial resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang tersedia di platform Facebook, Twitter, dan Instagram.
Dengan adanya erupsi ini, kewaspadaan masyarakat menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko bencana. Informasi yang akurat dan up-to-date akan membantu masyarakat mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi potensi bahaya yang mungkin timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi.
More Stories
Pengamanan Ketat Women’s March Jakarta dengan 732 Personel Gabungan
Margriet Christina Megawe, Narapidana Kasus Pembunuhan Angeline, Meninggal Dunia karena Gagal Ginjal Kronis
Pemerintah Fokus Selesaikan Jalan Tol Trans Sumatra di Era Presiden Prabowo Subianto