Tuang Warta – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia kembali memberangkatkan 25 tenaga kesehatan (nakes) TNI untuk melanjutkan misi kemanusiaan yang bertujuan memberikan perawatan bagi pengungsi Gaza. Mereka akan bergabung dengan tim medis di kapal rumah sakit (RS) terapung milik Uni Emirat Arab (UAE) yang saat ini bersandar di Pelabuhan El Arish, Mesir. Pengiriman tenaga kesehatan ini merupakan bagian dari gelombang kedua, yang merupakan lanjutan dari misi kemanusiaan yang telah dimulai pada Agustus 2024.
Rombongan tenaga kesehatan TNI yang baru berangkat ini akan melanjutkan tugas penting dalam merawat para pengungsi Gaza, baik yang berada di El Arish maupun di daerah konflik langsung di Rafah, Gaza. Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Frega F. Wenas Inkiriwang, mengungkapkan bahwa para tenaga kesehatan ini telah berangkat dari Denpasar, Bali, menuju Abu Dhabi, UAE, pada 15 Desember 2024. Mereka diperkirakan tiba di Abu Dhabi pada 17 Desember 2024 dan akan bergabung dengan tim medis di El Arish pada 18 Desember 2024 untuk melanjutkan misi mereka.
Sebelumnya, pada gelombang pertama, 25 tenaga kesehatan TNI yang pertama telah kembali ke Indonesia pada 8 Desember 2024 setelah menjalankan tugasnya di El Arish. Saat ini, masih ada sekitar 10 tenaga kesehatan TNI yang berada di lokasi tersebut dan direncanakan untuk kembali ke Indonesia pada 22 Desember 2024. Para tenaga kesehatan TNI yang tergabung dalam gelombang kedua ini memiliki tugas mulia dalam rangka membantu penyembuhan dan pemulihan bagi para pengungsi yang terdampak konflik di Gaza.
Menhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, memberikan pengarahan kepada para tenaga kesehatan TNI sebelum keberangkatan mereka, pada Jumat (13/12/2024) di Kantor Kemenhan. Dalam sesi tersebut, Menhan menekankan bahwa misi ini bukan hanya sekadar tugas perorangan, tetapi merupakan tanggung jawab negara yang memiliki makna penting bagi perdamaian dunia, khususnya di Gaza. “Tugas kalian adalah tugas negara, dan kalian akan menjadi duta kemanusiaan serta perdamaian,” ujarnya.
Selain itu, Menhan juga berpesan agar para tenaga kesehatan memiliki tekad yang kuat dan sikap disiplin tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pengungsi Gaza. Ia mengingatkan bahwa tugas mereka tidak hanya sebagai prajurit, tetapi juga sebagai simbol dari perjuangan kemanusiaan Indonesia di tengah krisis yang melanda wilayah tersebut. “Keberadaan kalian adalah nama baik bangsa Indonesia di dunia internasional,” ujar Menhan Sjafrie.
Pada pertemuan yang sama, Menhan juga memeriksa kesiapan personel dan kelengkapan peralatan medis yang akan dibawa oleh para tenaga kesehatan tersebut. Ia berharap para personel dapat menjalankan tugas dengan baik dan kembali ke Indonesia dalam kondisi selamat.
Gelombang pertama keberangkatan tenaga kesehatan TNI untuk misi kemanusiaan ini dimulai pada 10 Agustus 2024, di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Rombongan pertama dipimpin oleh Kolonel Ckm dr. Adry Pasmawi, yang bertugas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Mereka bertugas selama sekitar sebulan di RS Lapangan UAE yang berlokasi di Rafah, Gaza, sebelum digantikan oleh tim dari El Arish.
El Arish, yang terletak di Sinai, Mesir, menjadi salah satu titik utama untuk pengumpulan bantuan internasional bagi rakyat Palestina yang terdampak konflik dengan Israel. Dengan jarak sekitar 40 kilometer dari Rafah, El Arish memainkan peran penting dalam distribusi bantuan dan perawatan medis kepada para korban pembantaian militer yang terjadi di Gaza.
Misi ini tidak hanya memperlihatkan kepedulian Indonesia terhadap situasi kemanusiaan di Gaza, tetapi juga memperkuat komitmen negara ini dalam mendukung perdamaian dunia. Dalam perannya, tenaga kesehatan TNI tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga mengirimkan pesan perdamaian yang sangat dibutuhkan di kawasan yang tengah dilanda ketegangan dan konflik tersebut.
More Stories
Empat Gempa Beruntun Guncang Sulawesi dan Papua pada Selasa Dini Hari, BMKG Berikan Peringatan
Oknum Polisi di Pemalang Hadapi Sidang Etik dan Kasus Penipuan Calon Bintara Polri
Polda Aceh Sukses Menjemput Korban TPPO di Malaysia, Remaja 14 Tahun Pulang ke Tanah Air