Tuang Warta – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mencatat adanya lonjakan signifikan dalam penggunaan sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga September 2024. Total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp38,95 triliun dengan volume transaksi sebesar 387,06 juta kali. Peningkatan ini menandai pertumbuhan pesat dalam penggunaan sistem pembayaran digital di wilayah tersebut.
Claudia Hapsari Priyono, Analis Yunior dari Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran di BI Provinsi Banten, mengungkapkan bahwa transaksi QRIS di Banten menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan baik dari sisi nominal maupun volume jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2023, total transaksi yang menggunakan QRIS tercatat sebesar 200,13 juta kali dengan nominal Rp20,23 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu sembilan bulan pada 2024, terjadi peningkatan transaksi hingga 202,51 persen dalam hal jumlah transaksi dan peningkatan 209,31 persen dari sisi nilai transaksi.
Peningkatan yang cukup besar ini tidak terlepas dari upaya BI dalam mendorong adopsi teknologi pembayaran digital di kalangan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). QRIS telah menjadi solusi praktis untuk memfasilitasi transaksi tanpa uang tunai yang lebih cepat, mudah, dan aman. Sistem pembayaran ini memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi perbankan atau dompet digital yang terintegrasi dengan QRIS.
Pertumbuhan pengguna QRIS di Banten juga mencerminkan tingginya adopsi pembayaran digital di wilayah tersebut. Selama periode Januari hingga September 2024, jumlah pengguna QRIS bertambah sebanyak 441.227 pengguna baru, sehingga total pengguna QRIS di Banten mencapai 2,88 juta orang. Dengan jumlah ini, Banten menempati posisi kelima secara nasional dalam hal jumlah pengguna QRIS, memberikan kontribusi sebesar 5,41 persen dari total pengguna QRIS di seluruh Indonesia.
Claudia menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah pengguna dan transaksi QRIS menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat yang semakin nyaman menggunakan metode pembayaran digital. Selain kemudahan dan keamanan yang ditawarkan, QRIS juga memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara real-time tanpa perlu menggunakan uang tunai. Hal ini memberikan keuntungan baik bagi konsumen maupun merchant, terutama dalam menghadapi situasi pandemi yang mendorong masyarakat untuk beralih ke pembayaran non-tunai.
Dari sisi merchant, pertumbuhan jumlah pedagang yang menerima pembayaran melalui QRIS di Banten juga cukup signifikan. Hingga September 2024, tercatat ada 1,99 juta merchant yang terdaftar menggunakan QRIS, meningkat sebesar 18,51 persen dibandingkan periode sebelumnya. Mayoritas dari merchant tersebut, sekitar 95,93 persen, merupakan UMKM yang tersebar di berbagai wilayah, dengan konsentrasi terbesar berada di Tangerang Raya. Hal ini menunjukkan bahwa QRIS telah menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku UMKM untuk memfasilitasi transaksi yang lebih cepat dan efisien, sekaligus membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan yang menggunakan metode pembayaran digital.
Bank Indonesia Provinsi Banten berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan QRIS sebagai salah satu upaya untuk mendukung transformasi digital di sektor ekonomi dan keuangan. BI berupaya menjaga stabilitas dan keamanan sistem pembayaran, memastikan proses transaksi berjalan lancar dan andal. Dengan infrastruktur sistem pembayaran yang semakin berkembang, Bank Indonesia optimis bahwa QRIS akan semakin diminati oleh masyarakat dan pelaku usaha, terutama dalam rangka mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Selain mendukung sistem pembayaran digital, BI juga tetap berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Banten. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses yang memadai terhadap uang tunai yang berkualitas baik, khususnya bagi mereka yang belum sepenuhnya beralih ke metode pembayaran digital.
Dengan perkembangan ini, BI berharap penggunaan QRIS di Provinsi Banten akan terus meningkat seiring dengan upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan. Ke depannya, QRIS diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, mempercepat proses transaksi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan memberikan akses pembayaran yang lebih mudah dan terjangkau bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. Melalui peningkatan adopsi QRIS, Provinsi Banten diharapkan dapat memperkuat posisi sebagai salah satu wilayah yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
More Stories
Pengamanan Ketat Women’s March Jakarta dengan 732 Personel Gabungan
Margriet Christina Megawe, Narapidana Kasus Pembunuhan Angeline, Meninggal Dunia karena Gagal Ginjal Kronis
Pemerintah Fokus Selesaikan Jalan Tol Trans Sumatra di Era Presiden Prabowo Subianto